Sponsored Post
*Di Ambang Sore dan Jemputan Rezeki*
Langit sore berhiaskan selimut jingga,
Mentari redup di ufuk barat, terpejam lelah.
Dunia menghela nafasnya yang berat,
Melayang bersama desir angin, menyulam harap.
Wahai jiwa-jiwa yang tertatih di jalan sunyi,
Apakah kau dengar bisik lembut dari langit tinggi?
"Jangan menyerah," bisiknya penuh kasih,
"Rezekimu menanti, dalam sabar yang tak letih."
Kesalahan adalah debu di jalan perjalanan,
Menyelinap di sela langkah yang penuh pengorbanan.
Namun bukankah itu bagian dari karya-Nya,
Membentukmu lebih bijak, lebih kuat dari semula?
Lihatlah senja yang menghimpun sisa terang,
Ia tak menyesali hilangnya siang.
Ia hanya percaya,
Gelap malam pun membawa bintang.
Tetaplah melangkah, jemput rezeki dengan doa,
Karena Tuhan tak pernah lupa pada hamba-Nya.
Di setiap upaya yang kau bingkai dalam ikhlas,
Ada rahmat yang setia menunggu dengan pantas.
Selamat sore, wahai dunia yang bersedu,
Dalam perjalanan yang penuh liku.
Kuucap Bismillah,