Sponsored Post
*Dalam Sujud dan Langkah*
Di tepian malam yang hening, aku duduk termenung,
Dunia penuh riuh, tapi hatiku terbungkam,
Angin membawa kabar tentang kegagalan,
Namun, ada suara lembut yang berbisik di dalam,
“Bangkitlah, langkahmu belum usai.”
Langit gelap pernah menutup pandanganku,
Namun sinar-Nya selalu membelah kelam.
Air mata yang jatuh, bukan tanda lemah,
Melainkan doa yang mengalir, memohon arah.
Oh, Tuhanku, aku tahu Engkau selalu dekat,
Di balik jatuhku, Kau titipkan kekuatan,
Setiap luka di hati Kau ajarkan untuk sembuh,
Setiap ragu Kau gantikan dengan keyakinan.
Aku tak lagi takut pada bayang-bayang kegagalan,
Langkah kecil ini akan kutempuh dengan keyakinan,
Bukan untuk dunia, tapi untuk cinta pada-Mu,
Mimpiku adalah titipan-Mu yang harus kuperjuangkan.
Aku percaya, jika badai pun datang menyapu,
Arahku tetap menuju cahaya-Mu yang abadi,
Keyakinan adalah lentera, takkan pernah padam,
Karena aku tak sendirian, Engkau selalu bersamaku.
Langkahku mungkin berat,
Namun setiap langkah adalah persembahan.
Kesuksesan bukan sekadar garis akhir,
Tapi jalan panjang yang kulalui bersama rahmat-Mu.
*Ya Allah, aku percaya, Kau yang menggenggam takdirku,*
Dengan nama-Mu aku berlari, aku bermimpi.
Tak peduli rintangan sebesar apa,