MENURUNI LERENG KEHIDUPAN
Lelahkah kamu, jiwa yang terbebani?
Langkahmu terhenti, terpuruk dalam duka?
Kamu menoleh ke belakang, menatap jalan terjal,
Terasa berat beban, menindih relung jiwa.
Jangan menyerah, wahai jiwa yang terluka,
Ingatlah, tujuan akhir bukan di sini,
Teruslah melangkah, menuju lembah harapan,
Menuju surga abadi, tempat jiwa tentram.
Hidup ini bagai sungai, mengalir tak terhenti,
Terus mengalir, menuju samudra kebahagiaan,
Arus deras menguji, tetapi jangan takut,
Teruslah berlayar, dengan iman sebagai kompas.
Di sepanjang jalan, berderet cobaan,
Rasa sakit, kesulitan, dan ujian menyerbu,
Namun jangan menyerah, tetapkan tekad yang teguh,
Karena setiap cobaan adalah pelajaran hidup.
Rendahkan ekspektasi terhadap dunia yang fana,
Jangan terpaku pada harta yang cepat lenyap,
Nikmati setiap tahapan, dengan penuh kesadaran,
Karena kebahagiaan sejati berasal dari hati.
Ingatlah, wahai jiwa yang terbebani,
Dunia ini hanyalah tempat singgah,
Sekejap mata berlalu, seperti awan yang berarak,
Teruslah berjuang, menuju cita yang terpatri.
Tetaplah bersabar, hadapi cobaan dengan tegar,
Karena setelah badai, akan terbit mentari,
Berpegang teguh pada iman, dan jalan yang benar,
Pastikan hati tenang, jiwa tentram, dan bahagia.
Menuruni lereng kehidupan, jangan takut jatuh,
Karena setiap jatuh adalah pelajaran hidup,
Teruslah berjalan, dengan teguh dan penuh keyakinan,
Posting Komentar untuk "MENURUNI LERENG KEHIDUPAN"
Posting Komentar