MELAMPAUI BAYANGAN, MENUJU CAHAYA
Bisikannya membalut kasar, mencengkeram aroma tubuhku, menyeret serpihan kata cinta yang tak lagi utuh. Aku lelah, Mentari! Bercinta denganmu mematikan senyum bahagia yang pernah kurasakan.
Sudah sekian bulan aku tersiksa, meneguk wacana asa yang beralaskan bahagia. "Kapan?" tanyaku pada semesta. Apa aku belum cukup lelah untuk kau siksa?
Hari ini, aku bersaksi, rasa yang kubendung tak lagi terpatri. Ladang pikiranku gundah—hancur dan sirna diterpa badai yang selalu datang tiba-tiba. Ia dikomandoi seorang berparas pasangan yang indah; menjelma layaknya romantisme Romeo dan Juliet di khayangan surga.
Namun lihatlah! Apa yang ia perbuat? Kabar itu selalu jadi cambukan luar biasa yang membuat setengah jiwaku mati rasa, padahal ia berteriak inginku bahagia. Namun kenapa seolah-olah aku yang terpenjara?
Mentari, aku menyayangimu. Tapi kenapa perih selalu singgah di tubuhku? Kenapa selalu aku yang menanggung keluh? Janji tanpa jiwa; lelah dalam fana; nafasku hilang arah. Aku harap semua cacian perusak jiwa ini segera berlalu dalam duka.
"Tak mengapa, aku kan menahannya," ucapku tiap-tiap kali semesta menoreh luka.
Namun, senja tak selamanya gelap.
Masih ada mentari yang terbit di ufuk timur.
Masih ada asa yang berkilauan di balik awan kelabu.
Masih ada hati yang menanti untuk dijamah— hati yang tak pernah lelah mencintai.
Masih ada mimpi yang menunggu untuk diwujudkan— mimpi yang tak pernah pudar dalam jiwa.
Maka aku akan bangkit, dengan jiwa yang terbakar semangat— semangat yang tak pernah padam.
Aku akan melangkah, dengan keyakinan yang tak tergoyahkan— keyakinan yang melandasi setiap langkahku.
Aku akan menyapa mentari baru, dengan hati yang penuh harapan— harapan yang tak pernah pupus dalam jiwa.
Aku akan meraih mimpi, dengan kekuatan yang terpendam dalam jiwa— kekuatan yang terlahir dari luka.
Dan aku akan menemukan cinta yang sejati, yang takkan pernah padam— cinta yang tak pernah mengenal batas.Sinergi Grup
Posting Komentar untuk "MELAMPAUI BAYANGAN, MENUJU CAHAYA"
Posting Komentar