KARAMNYA HARSA
Kau bagai syair cinta, terukir di lembaran hati,
Bait demi bait, mengucap janji suci,
Kita terbang tinggi, menjelajahi langit biru,
Namun takdir berkata lain, menggelapkan mentari.
Mawar berduri, tersembunyi di taman cinta,
Menorehkan luka, tak kasat mata,
Harsa yang kita bangun, terancam runtuh,
Dalam detak jantung, terasa sesak dan pilu.
Gelombang badai menerjang kapal kita,
Harsa karam, tenggelam di samudra luka,
Kita terpisah, tak berdaya menghadapi badai,
Cinta yang pernah indah, kini hanyalah bayang.
Luka itu terukir dalam, tak terlupakan,
Setiap detik mengingatkan kehilangan yang mendalam,
Kisah cinta yang pernah indah, kini hanya kenangan,
Dalam kesunyian, aku menangis, meratapi harsa.
Aku terjebak dalam lingkaran kesedihan,
Terbebani rasa kehilangan yang mendalam,
Namun, aku tahu, hidup harus terus berjalan,
Posting Komentar untuk "KARAMNYA HARSA"
Posting Komentar