HATI YANG TERLUKA
Kau bagai syair cinta, terukir di lembaran hati,
Bait demi bait, mengisahkan kisah kasih suci,
Cinta kita mengangkasa, mencapai langit biru,
Namun duri tersembunyi, menoreh luka yang merindu.
Di awal kisah, harsa menyapa, menghiasi jiwa,
Namun di balik tawa, luka kecil merayap,
Seperti duri mawar, menusuk hati perlahan,
Harsa yang kita bina, terancam oleh nestapa.
Waktu berlalu, menghanyutkan kita dalam duka,
Harsa terbenam dalam, menghilang bagai embun pagi,
Gelombang badai menerjang, menghancurkan cinta kita,
Harsa yang dulu indah, kini hanyalah kenangan.
Harsa terdampar, di dasar laut yang dalam,
Dibungkus duka, terlupakan dalam sepi,
Ia merasa baik-baik saja, tak menyadari luka,
Hubungan yang beracun, merusak jiwa yang merana.
Ia tertegun, meratapi kembali sajak tak terpatri,
Air mata menetes, membasahi lembaran kertas,
Cinta yang bertukar luka, sulit untuk dilupakan,
Menjadi penyakit kronis, yang menghancurkan hidup.
Teruntuk jiwa-jiwa yang terluka, janganlah menyerah,
Kuatkan dirimu, lepaskan beban yang membebani,
Teruslah melangkah, menuju cahaya harapan,
Terbanglah bebas, lepaskan diri dari belenggu.
Posting Komentar untuk "HATI YANG TERLUKA"
Posting Komentar