Halaman Selanjutnya
Ingatkah kamu,
Ketika hatiku terluka,
Luka yang tak kunjung sembuh,
Aku ceritakan, bisikannya terngiang.
Hingga kini, sesak dan nestapa masih terbayang,
Namun di depanmu, kuberusaha tegar,
Menutup luka, menggelapkan perih yang membayang.
Tulusmu padaku, seulas embun di pagi hari,
Menyejukkan, meredakan dahaga hati,
Namun 'cinta' masih bayang-bayang,
Aku takut, kembali jatuh dalam jurang.
Tak ingin kulukai, tapi hatiku telah mati,
Tak mampu hidupkan, perasaan yang terlupakan,
Kamu mencintai, tapi aku tak merasakan,
Hanya hampa, dalam bayang yang menawan.
Mungkin di halaman selanjutnya,
Kita akan bertemu, dengan rasa berbeda,
Aku yang kuat, telah berdamai dengan masa,
Atau kamu, yang telah melupakan rasa.
Posting Komentar untuk "Halaman Selanjutnya"
Posting Komentar