DI BAWAH BIRU LANGIT
Hening senja menyelimuti, jiwa terkulai sendu,
Terbebani luka, terpuruk dalam kesedihan.
Langkah terhenti, menatap jalan yang membentang,
Terasa berat beban, menindih relung jiwa.
Ingatlah, wahai jiwa yang terluka,
Bersabarlah, menanti kebaikan yang tersembunyi,
Jikalau Allah menghapus sesuatu yang indah,
Berarti Ia hendak mengganti dengan yang lebih sempurna.
Janganlah kamu meratapi kehilangan,
Yang indah itu telah berlalu, memudar bagai kabut,
Percayalah, Allah menetapkan takdir yang terbaik,
Rencana-Nya selalu indah, tak pernah terbatas.
Bersabar bukan berarti menanti, terpuruk dalam kesedihan,
Melainkan menerima dengan lapang dada, ikhlas tanpa keraguan,
Jikalau Allah menghapus sesuatu yang indah dari bab hidupmu,
Berarti Ia akan menghadirkan yang jauh lebih indah di lembaran berikutnya.
Tenangkan jiwa, redakan gelombang kesedihan,
Bersabarlah, wahai jiwa yang terluka,
Percayalah, Allah tak pernah meninggalkan hamba-Nya,
Cinta-Nya selalu menyertai, menuntun menuju kebahagiaan.
Lihatlah sekitar, terlihat begitu banyak berkah,
Yang tak pernah lelah menyapa hidupmu,
Bersyukurlah atas segala anugrah-Nya,
Karena kebahagiaan tersembunyi dalam rasa syukur.
Cukup percayalah dengan apa yang Allah rencanakan,
Karena takdir-Nya selalu indah dan bermakna,
Percayalah, ada kebaikan yang tersembunyi di balik ujian,
Allah senantiasa menuntun kita menuju jalan yang benar.
Menunggu saat yang tepat, saat kebahagiaan menyapa,
Menantikan kebaikan yang tersembunyi di balik tabir,
Bersabarlah, wahai jiwa yang terbebani,
Karena setelah badai, akan terbit mentari
Posting Komentar untuk "DI BAWAH BIRU LANGIT"
Posting Komentar