BAYANGAN SENJA
Aku benci bagian ini,
Ketika aku harus kembali menjemput diriku pulang dari banyaknya peluang tentang perasaan.
Aku harus kembali meredam sesuatu hal yang seharusnya kubungkam— sebuah mimpi yang tak kunjung terwujud.
Aku benci ketika aku terus-menerus mencoba meski aku tahu akan gagal.
Tetapi jikalau kau berkenan, tinggallah sedikit lebih lama.
Aku masih ingin mendengar bagaimana harimu atau hal-hal yang membuatmu marah bahkan kecewa.
Aku ingin tetap menjadi seseorang yang kamu ceritakan seperti biasanya, tanpa salah satu dari kita merasa kehilangan.
Barangkali, akhir kisah nanti tetap bahagia, entah bersamamu atau orang lain dan begitu juga dengan dirimu.
Tetapi seperti kebanyakan manusia, membayangkan dirimu dengan seseorang saja mampu membuat hatiku bersedih—
Bayangan senja yang menyeramkan.
Lantas bagaimana nanti?
Bagaimana jika kita tak bisa bersama?
Bagaimana jika senyummu tak lagi untukku?
Bagaimana jika mimpi kita takkan pernah bersatu?
Aku teringat kata-kata itu, "Cinta tak selalu berujung bahagia."
Dan mungkin itu benar.
Mungkin aku hanya harus menerima kenyataan bahwa kita tak ditakdirkan bersama.
Tapi aku masih ingin mencoba.
Aku masih ingin berharap.
Aku masih ingin menatap senja bersamamu, meski hanya dalam bayangan.sinergi grup
Posting Komentar untuk "BAYANGAN SENJA"
Posting Komentar