BADUTMU
Kamu datang, dengan mata berkabut luka,
Cerita pilu, menyeruak dalam jiwa,
Cinta masa lalu, menghancurkan hatimu,
Meninggalkan trauma, yang kian menghantuimu.
Aku ingin membasuh, luka-luka yang tergores,
Mendekap erat, hingga kau tak lagi sesak,
Namun, kamu pergi, meninggalkan kepingan kaca,
Melangkah pergi, tanpa peduli perihnya.
Kini, aku bertanya, dengan hati yang pilu,
Manusia mana, yang rela menghiburmu?
Manusia mana, yang rela menjadi badutmu?
Menutupi luka, dengan tawa yang semu.
Akulah badutmu, yang selalu kau dekati,
Merangkai cerita, dari patah yang terurai,
Menjadi pelampiasan, dari trauma yang kau derita,
Menyisakan pelangi, dalam hujan air mata.
Namun, di balik tawa yang kususun,
Tersembunyi luka, yang tak kau mengerti,
Hatiku teriris, melihatmu begitu terluka,
Tapi aku rela, menjadi badut untukmu.
Sampai kapan aku harus tertawa,
Saat hati ini kian terluka dalam?
Kapan kau akan sadar, bahwa aku pun manusia,
Yang membutuhkan cinta, bukan permainan?
Posting Komentar untuk "BADUTMU"
Posting Komentar